Minggu, 08 Juni 2014

BAB 8




PENETAPAN HARGA PRODUK
  A.    Pengertian dan fungsi harga
Harga (price)merupakan nilai tukar atas produk atau jasa.
Harga adalah jumlah nilai yang dipertukarkan para konsumen untuk mencapai manfaat penggunaan produk atau jasa, misalnya:
•Harga mobil, rumah, komputer, tas
•Harga tiket pesawat, kereta api, bus
•Harga sewa rumah, sewa mobil
•Harga tenaga kerja
Apabila usahawan mampu menetapkan harga dengan tepat maka:
•Volume penjualan meningkat
•Citra produk dan perusahaan membaik
•Posisi pasar menguntungkan
•Hubungan masyarakat bertambah baik
•Makin sedikit intervensi pemerintah
Harga berkorelasi dengan produk dan kualitas
Persepsi-persepsi konsumen tentang kualitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
•Reputasi toko yang menjualnya
•Pengiklanan
•Variabel lain

  B.     Faktor-faktor yang mempengaruhi pene tapan harga
Dalam kenyataannya, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 

1. Keadaan Perekonomian 

Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi tingkat harga yang berlaku dipasaran. Misalnya pada periode Resesi, yang merupakan suatu periode dimana ada keputusan Pemerintah 15 November 1978 yang menentukan nilai tukar $ 1,- (satu dolar) Amerika dari Rp. 415,- menjadi Rp. 625,-. Sehingga terjadilah reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat bisnis. Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga barang, khususnya kenaikan harga barang-barang mewah, barang impor dan barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri. 

2. Penawaran dan Permintaan 

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar. Hubungan antara harga dengan permintaan dapat digambarkan dalam bentuk kurve, disebut kurve permintaan. 

Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar. Hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan dapat digambarkan dalam bentuk kurve, disebut kurve penawaran. 

Menurut teori ekonomi, harga akan ditentukan pada suatu titik pertemuan antara kurve permintaan dan kurve penawaran. 

3. Elastisitas Permintaan 

Faktor lain yang dapat mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Selain mempengaruhi penentuan harga, sifat permintaan pasar ini juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya. 

· Inelastis 

Jika permintaan itu bersifat inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil pada volume penjualannya. 

· Elastis 

Apabila permintaan itu bersifat elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume penjualan dalam perbandingan yang lebih besar. 

· Unitary Elasticity 

Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang dijual dalam proporsi yang sama. Dengan kata lain, penurunan harga sebesar 10% akan mengakibatkan naiknya volume penjualan sebesar 10%. 

4. Persaingan 

Harga jual beberapa barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian dijual dalam keadaan persaingan murni (pure competition). Dalam persaingan ini penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang berjumlah banyak pula. Sehingga dengan banyaknya jumlah penjual dan pembeli menyulitkan penjual perorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi. Macam persaingan yang lain : 

· Persaingan tidak sempurna 

Untuk barang-barang yang dihasilkan dari pabrik (barang-barang manufaktur) dengan merk tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merk lain. Keadaan pasar seperti mi disebut persaingan tidak sempurna (imperfect competition), di mana barang tersebut telah dibedakan dengan memberikan merk. 

· Oligopoli 
Dalam keadaan oligopoli beberapa penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi daripada kalau dalam persaingan sempurna 

· Monopo!i 
Dalam keadaan monopoli jumlah penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan harga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti : 

- permintaan barang bersangkutan 
- harga barang-barang substitusi/pengganti 
- peraturan harga dan pemerintah 

5. Biaya 

Biaya merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan rnenghasilkan keuntungan. 

6. Tujuan Perusahaan 

Penetapan harga suatu barang sering dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak selaiu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain : 

Laba maksimum 
Volume penjualan tertentu 
Penguasaan pasar 
Kembalinya modal yang tertanam dalain jangka waktu tertentu. 

7. Pengawasan Pemerintah 

Pengawasan pemerintah juga merupakan faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke arah monopoli.




  C.    Kebijakan dan Metode penetapan harga
Materi ini juga merupakan resume dari berbagai sumber dan masuk materi untuk kelas XI.
 
1.  Kebijakan harga produsen
Kebijakan harga produsen ada 2 bentuk, yaitu :
a. Shinning Price (harga setinggi mungkin)
alasan : perush belum punya saingan,  produk untuk kalangan  atas
b. Penetration Price (hrga srendah mungkin)
tujuan: menerobos produk perush lain  masuk dalam pasar

2.  Kebijakan harga grosir
Cara yang dilakukan misalnya memberikan potongan harga, baik karena pembayaran tunai atau pembelian dalam jumlah banyak

3.   Kebijakan Harga Retailer
  1. Margin price (berdasar perkiraan, kalau sudah untung, barang dijual)
  2. Lining Price (berdasar pada barang yang sejenis dari berbagai merk, diberikan harga yang sama).
  3. Competitor Price (harga murah, tujuannya memperoleh reputasi sebagai toko termurah).
  4. Judgement Price (berdasarkan perkiraan, dalam satu kotak ada satu/dua potong barang yang bagus)
  5. Customary Price (harga produk stabil dan tidak ada perubahan. Jika bahan baku meningkat maka harga pokok meningkat).
  6. Odd Price (penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli).
  7. Combination price (dilakukan dengan kombinasi barang, misal produk sampho dengan sisir).
TUJUAN PENETAPAN HARGA
  1. Mendapatkan share pasar
  2. Memperoleh harga maksimum
  3. Mempromosikan produk
  4. Memanfaatkan keuntungan
  5. Mencapai keuntungan
  6. Mencapai hasil penjualan maksimum
METODE PENETEPAN HARGA BIAYA PLUS (COST PLUS PRICING)
misal:
biaya produksi 100 barang :
biaya bahan baku                    Rp   3.000.000,-
biaya tenaga kerja                   Rp      550.000,-
biaya lain2 (sewa, gaji
pimp, gaji kary, dll)                  Rp      450.000,-
                                               Rp   4.000.000,-

Keuntungan yang diinginkan 20% dari total biaya.
Sehingga harga seluruhnya Rp 4.000.000 + (20% x Rp 4.000.000) = Rp 4.800.000,-
Harga satuan : Rp 4.800.000 : 100 = Rp 48.000,- 

METODE PENETEPAN HARGA MARK UP (MARK UP PRICING)
Dilakukan dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang dengan prosentase tertentu.
Contoh :
 
harga beli brg dagangan             Rp   5.500.000,-
biaya pengelolaan dan penj.       Rp      150.000,-
Keuntungan yg diinginkan          Rp      450.000,- 
Harga jual:  Rp 5.500.000 + (150.000 + Rp  450.000) = Rp 6.100.000,-
b. Masalah Permintaan 
Sifat permintaan berpengaruh terhadap penentuan harga dan volume penjualan.
            Harga NAIK maka Volume penj TURUN
            Harga TURUN makaVolume penj NAIK
Strategi harga berorientasi pada permintaan didasarkan :
            * persepsi kons thd suatu produk(perceive   value pricing)
            * diskriminasi  harga (demand differential pricing) 

c. Masalah Persaingan
Ada 2 jenis penetapan harga berdasar persaingan :
1.      Tingkat harga rata-rata industri (going rate pricing), dilakukan karena perusahaan kesulitan menentukan harga produk, sulit mengetahui reaksi pembeli dan saingan dalam penetapan harga dipasar.
2.      Harga Tender/pelelangan (seaded-bid-pricing),       penetapan dilakukan dalam sampul tertutup, pembeli dapat memilih penjual yang memiliki harga terendah.

d. Masalah Pasar
Metode penetapan harga yg digunakan:
1.  Penetapan harga dengan biaya tambah, harga satu unit produksi senilai biaya total produksi ditambah laba yang diharapkan.
2.  Harga didasarkan pada kondisi pasar bersaing, penetapan dilakukan sama dgn harga produk pesaing.
3.  Harga didasarkan keseimbangan perkiraan permintaan dengan suplai penetapan melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar