PENETAPAN
HARGA PRODUK
A.
Pengertian
dan fungsi harga
Harga (price)merupakan nilai tukar
atas produk atau jasa.
Harga
adalah jumlah nilai yang dipertukarkan para konsumen untuk mencapai manfaat
penggunaan produk atau jasa, misalnya:
•Harga mobil, rumah, komputer, tas
•Harga tiket pesawat, kereta api,
bus
•Harga sewa rumah, sewa mobil
•Harga tenaga kerja
Apabila usahawan mampu menetapkan
harga dengan tepat maka:
•Volume penjualan meningkat
•Citra produk dan perusahaan membaik
•Posisi pasar menguntungkan
•Hubungan masyarakat bertambah baik
•Makin sedikit intervensi pemerintah
Harga berkorelasi dengan produk dan
kualitas
Persepsi-persepsi
konsumen tentang kualitas dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
•Reputasi toko yang menjualnya
•Pengiklanan
•Variabel lain
B.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi pene tapan harga
Dalam
kenyataannya, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor,
antara lain:
1. Keadaan Perekonomian
Keadaan perekonomian sangat mempengaruhi
tingkat harga yang berlaku dipasaran. Misalnya pada periode Resesi, yang
merupakan suatu periode dimana ada keputusan Pemerintah 15 November 1978 yang
menentukan nilai tukar $ 1,- (satu dolar) Amerika dari Rp. 415,- menjadi Rp.
625,-. Sehingga terjadilah reaksi-reaksi dari kalangan masyarakat bisnis.
Reaksi spontan terhadap keputusan tersebut adalah adanya kenaikan harga-harga
barang, khususnya kenaikan harga barang-barang mewah, barang impor dan
barang-barang yang dibuat dengan bahan atau komponen dari luar negeri.
2. Penawaran dan Permintaan
Permintaan adalah sejumlah barang
yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga tertentu. Pada umumnya tingkat
harga yang lebih rendah akan mengakibatkan jumlah yang diminta lebih besar.
Hubungan antara harga dengan permintaan dapat digambarkan dalam bentuk kurve,
disebut kurve permintaan.
Penawaran merupakan kebalikan dari
permintaan, yaitu suatu jumlah yang ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat
harga tertentu. Pada umumnya harga yang lebih tinggi mendorong jumlah yang
ditawarkan lebih besar. Hubungan antara harga dengan jumlah yang ditawarkan
dapat digambarkan dalam bentuk kurve, disebut kurve penawaran.
Menurut teori ekonomi, harga akan
ditentukan pada suatu titik pertemuan antara kurve permintaan dan kurve
penawaran.
3. Elastisitas Permintaan
Faktor lain yang dapat mempengaruhi
penentuan harga adalah sifat permintaan pasar. Selain mempengaruhi penentuan
harga, sifat permintaan pasar ini juga mempengaruhi volume yang dapat dijual.
Untuk beberapa jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding
terbalik, artinya jika terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan
sebaliknya.
· Inelastis
Jika permintaan itu bersifat
inelastis, maka perubahan harga akan mengakibatkan perubahan yang lebih kecil
pada volume penjualannya.
· Elastis
Apabila permintaan itu bersifat
elastis, maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan volume
penjualan dalam perbandingan yang lebih besar.
· Unitary Elasticity
Apabila permintaan itu bersifat
unitary elasticity, maka perubahan harga akan menyebabkan perubahan jumlah yang
dijual dalam proporsi yang sama. Dengan kata lain, penurunan harga sebesar 10%
akan mengakibatkan naiknya volume penjualan sebesar 10%.
4. Persaingan
Harga jual beberapa barang sering
dipengaruhi oleh keadaan persaingan yang ada. Barang-barang dari hasil
pertanian dijual dalam keadaan persaingan murni (pure competition). Dalam
persaingan ini penjual yang berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang
berjumlah banyak pula. Sehingga dengan banyaknya jumlah penjual dan pembeli
menyulitkan penjual perorangan untuk menjual dengan harga lebih tinggi. Macam
persaingan yang lain :
· Persaingan tidak sempurna
Untuk barang-barang yang dihasilkan
dari pabrik (barang-barang manufaktur) dengan merk tertentu kadang-kadang
mengalami kesulitan dalam pemasarannya. Hal ini dapat disebabkan karena
harganya lebih tinggi dari barang sejenis dengan merk lain. Keadaan pasar
seperti mi disebut persaingan tidak sempurna (imperfect competition), di mana
barang tersebut telah dibedakan dengan memberikan merk.
· Oligopoli
Dalam keadaan oligopoli beberapa
penjual menguasai pasar, sehingga harga yang ditetapkan dapat lebih tinggi
daripada kalau dalam persaingan sempurna
· Monopo!i
Dalam keadaan monopoli jumlah
penjual yang ada di pasar hanya satu, sehingga penentuan harga sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
- permintaan barang
bersangkutan
- harga barang-barang
substitusi/pengganti
- peraturan harga dan
pemerintah
5. Biaya
Biaya merupakan dasar dalam
penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak dapat menutup biaya akan
mengakibatkan kerugian. sebaliknya, apabila suatu tingkat harga melebihi semua
biaya, baik biaya produksi, biaya operasi maupun biaya non operasi, akan
rnenghasilkan keuntungan.
6. Tujuan Perusahaan
Penetapan harga suatu barang sering
dikaitkan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Setiap perusahaan tidak
selaiu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan lainnya. Tujuan-tujuan yang
hendak dicapai tersebut antara lain :
Laba maksimum
Volume penjualan tertentu
Penguasaan pasar
Kembalinya modal yang tertanam
dalain jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan Pemerintah
Pengawasan pemerintah juga merupakan
faktor penting dalam penentuan harga. Pengawasan pemerintah tersebut dapat
diwujudkan dalam bentuk : penentuan harga maksimum dan minimum, diskriminasi
harga, serta praktek-praktek lain yang mendorong atau mencegah usaha-usaha ke
arah monopoli.
C.
Kebijakan
dan Metode penetapan harga
Materi ini juga merupakan resume
dari berbagai sumber dan masuk materi untuk kelas XI.
1. Kebijakan harga produsen
1. Kebijakan harga produsen
Kebijakan harga produsen ada 2
bentuk, yaitu :
a. Shinning Price (harga setinggi
mungkin)
alasan : perush
belum punya saingan, produk untuk kalangan atas
b. Penetration Price (hrga srendah
mungkin)
tujuan: menerobos produk perush
lain masuk dalam pasar
2. Kebijakan harga grosir
Cara yang dilakukan misalnya memberikan potongan harga, baik karena pembayaran tunai atau pembelian dalam jumlah banyak
3. Kebijakan Harga Retailer
2. Kebijakan harga grosir
Cara yang dilakukan misalnya memberikan potongan harga, baik karena pembayaran tunai atau pembelian dalam jumlah banyak
3. Kebijakan Harga Retailer
- Margin price (berdasar perkiraan, kalau sudah untung, barang dijual)
- Lining Price (berdasar pada barang yang sejenis dari berbagai merk, diberikan harga yang sama).
- Competitor Price (harga murah, tujuannya memperoleh reputasi sebagai toko termurah).
- Judgement Price (berdasarkan perkiraan, dalam satu kotak ada satu/dua potong barang yang bagus)
- Customary Price (harga produk stabil dan tidak ada perubahan. Jika bahan baku meningkat maka harga pokok meningkat).
- Odd Price (penetapan harga ganjil untuk menarik pembeli).
- Combination price (dilakukan dengan kombinasi barang, misal produk sampho dengan sisir).
TUJUAN
PENETAPAN HARGA
- Mendapatkan share pasar
- Memperoleh harga maksimum
- Mempromosikan produk
- Memanfaatkan keuntungan
- Mencapai keuntungan
- Mencapai hasil penjualan maksimum
METODE
PENETEPAN HARGA BIAYA PLUS (COST PLUS PRICING)
misal:
misal:
biaya produksi 100 barang :
biaya bahan
baku
Rp 3.000.000,-
biaya tenaga
kerja
Rp 550.000,-
biaya lain2 (sewa, gaji
pimp, gaji
kary,
dll) Rp
450.000,-
Rp 4.000.000,-
Keuntungan yang diinginkan 20% dari total biaya.
Sehingga harga seluruhnya Rp 4.000.000 + (20% x Rp 4.000.000) = Rp 4.800.000,-
Harga satuan : Rp 4.800.000 : 100 = Rp 48.000,-
METODE PENETEPAN HARGA MARK UP (MARK UP PRICING)
Dilakukan dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang dengan prosentase tertentu.
Contoh :
harga beli brg dagangan Rp 5.500.000,-
biaya pengelolaan dan penj. Rp 150.000,-
Keuntungan yg diinginkan Rp 450.000,-
Harga jual: Rp 5.500.000 + (150.000 + Rp 450.000) = Rp 6.100.000,-
Keuntungan yang diinginkan 20% dari total biaya.
Sehingga harga seluruhnya Rp 4.000.000 + (20% x Rp 4.000.000) = Rp 4.800.000,-
Harga satuan : Rp 4.800.000 : 100 = Rp 48.000,-
METODE PENETEPAN HARGA MARK UP (MARK UP PRICING)
Dilakukan dengan cara menambah harga beli dari seorang pedagang dengan prosentase tertentu.
Contoh :
harga beli brg dagangan Rp 5.500.000,-
biaya pengelolaan dan penj. Rp 150.000,-
Keuntungan yg diinginkan Rp 450.000,-
Harga jual: Rp 5.500.000 + (150.000 + Rp 450.000) = Rp 6.100.000,-
b. Masalah
Permintaan
Sifat permintaan berpengaruh terhadap penentuan harga dan volume penjualan.
Sifat permintaan berpengaruh terhadap penentuan harga dan volume penjualan.
Harga NAIK maka
Volume penj TURUN
Harga TURUN
makaVolume penj NAIK
Strategi harga
berorientasi pada permintaan didasarkan :
*
persepsi kons thd suatu produk(perceive value pricing)
* diskriminasi harga (demand differential pricing)
c.
Masalah Persaingan
Ada 2 jenis penetapan harga berdasar persaingan :
1. Tingkat harga rata-rata industri (going rate pricing), dilakukan karena perusahaan kesulitan menentukan harga produk, sulit mengetahui reaksi pembeli dan saingan dalam penetapan harga dipasar.
2. Harga Tender/pelelangan (seaded-bid-pricing), penetapan dilakukan dalam sampul tertutup, pembeli dapat memilih penjual yang memiliki harga terendah.
d. Masalah Pasar
Metode penetapan harga yg digunakan:
1. Penetapan harga dengan biaya tambah, harga satu unit produksi senilai biaya total produksi ditambah laba yang diharapkan.
2. Harga didasarkan pada kondisi pasar bersaing, penetapan dilakukan sama dgn harga produk pesaing.
3. Harga didasarkan keseimbangan perkiraan permintaan dengan suplai penetapan melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.
Ada 2 jenis penetapan harga berdasar persaingan :
1. Tingkat harga rata-rata industri (going rate pricing), dilakukan karena perusahaan kesulitan menentukan harga produk, sulit mengetahui reaksi pembeli dan saingan dalam penetapan harga dipasar.
2. Harga Tender/pelelangan (seaded-bid-pricing), penetapan dilakukan dalam sampul tertutup, pembeli dapat memilih penjual yang memiliki harga terendah.
d. Masalah Pasar
Metode penetapan harga yg digunakan:
1. Penetapan harga dengan biaya tambah, harga satu unit produksi senilai biaya total produksi ditambah laba yang diharapkan.
2. Harga didasarkan pada kondisi pasar bersaing, penetapan dilakukan sama dgn harga produk pesaing.
3. Harga didasarkan keseimbangan perkiraan permintaan dengan suplai penetapan melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar