PERILAKU
PASAR
A. Karakteristik yang Mempengaruhi
Pembelian
1. Faktor-faktor Budaya
a. Budaya : Serangkaian nilai,
persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat
dari keluarga dan instansi penting lain.
b. Sub-budaya : kelompok orang yang
memiliki sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan
yang serupa.
c. Kelas Sosial : Pembagian kelompok
masyarakat yang relatif permanen dan relatif teratur dimana anggota memiliki
nilai, minat dan perilaku yang serupa.
2. Faktor-faktor Sosial.
a. Kelompok : Dua atau lebih sekelompok
orang yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama.
b. Keluarga.
c. Peran dan Status. ( Peran terdiri
dari sejumlah aktivitas yang diharapkan untuk dilakukan menurut orang-orang di
sekitarnya, Tiap peran membawa status yang mengambarkan penghargaan umum
terhadap peran tersebut oleh masyarakat.
3. Faktor-faktor Pribadi
a. Umur dan Tata Siklus Hidup,
b. Pekerjaan.
c. Situasi Ekonomi.
d. GayaHidup : Pola hidup seseorang
yang tergambarkan pada aktivitas, interest, dan opinion ( AIO ) orang tersebut.
e. Kepribadian dan Konsep Diri.
(Kepribadian, sikologis yang membedakan seseorang yang menghasilkan tanggapan
secara konsisten dan terus-menerus terhadap lingkungan. Konsep Diri, adalah
kepemilikan seseorang dapat menyumbang dan mencerminkan ke identitas diri
mereka ).
4. Faktor-faktor Psikologis
a. Motivasi, kebutuhan yang mendorong
seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
b. Persepsi, Proses menyeleksi,
mengatur, dan menginterpretasikan informasi guna membentuk gambaran yang
berarti tentang dunia.
c. Pembelajaran, perubahan perilaku
seseorang karena pengalaman.
d. Keyakinan dan Sikap, (keyakinan =
pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap
merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau
tidak seseorang terhadap suatu objek atau ide ).
B. Proses Keputusan Membeli
Produk Baru adalah Barang, Jasa atau Ide yang dianggap oleh
sebagian calon konsumen sebagai hal yang baru. Dalam pengambilan keputusan
pembelian produk baru ini melalui Proses Adopsi yaitu proses mental yang
dijalani oleh individu melewati dari pertama mempelajari inovasi tertentu
hingga ke adopsi akhir.
Tahap-tahap
Proses Adopsi
1. Kesadaran (awareness), konsumen tahu
akan produk baru tetapi kekurangan informasi tentangnya.
2. Ketertarikan (interest), konsumen
mencari informasi tentang produk baru tersebut.
3. Pengevaluasian (evaluation),
konsumen mempertimbang kan apakah mencoba produk baru adalah masuk akal.
4. Percobaan (trial), konsumen mencoba
produk dalam skala yang kecil untuk meningkakan perkiraan besarnya nilai produk
tersebut.
5. Pengadopsian ( adoption), konsumen
menentukan apakah akan menjadi pemakai tetap atau tidak dari produk baru
tersebut.
Pengaruh
Karakteristik Produk terhadap Tingkat Pengadopsian.
1. Keunggulan relatif
Tingkat
yang menunjukan keunggulan inovasi terhadap produk yang telah ada.
2. Kompatibilitas
Tingkat
kesesuaian inovasi dengan nilai dan pengalaman calon konsumen.
3. Kompleksitas
Tingkat
kesulitan inovasi untuk dimengerti atau digunakan.
4. Divisibilitas
Tingkat inovasi dapat dicoba sedikit
demi sedikit.
5. Komunikabilitas
Tingkat
kemampuan hasil penggunaan inovasi dapat diobservasi atau dijelaskan kepada
orang lain.
C. Pasar Konsumen
Menganalisis Pasar Konsumen
Dalam menajemen pemasaran diungkapkan sangat penting bagi seorang pemasaran
agar dapat mengerti perilaku dan tindakan konsumen, yang salah satu
pendekatannya adalah dengan mengadakan analisis terhadap pasar konsumen
tersebut.
1. Apa yang memengaruhi pasar konsumen?
Perilaku pembelian konsumen
dipengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Diantara
faktor-faktor tersebut, yang mempunyai pengaruh paling luas adalah faktor
budaya.
A. Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya dan kelas
sosial mempunyai peranan yang sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya
merupakan penentu keinginan dan perilaku yang paling dasar. Anak-anak yang
sedang bertumbuh mendapatkan seperangkat persepsi, nilai, preferensi, dan
perilaku dari keluarga dan lembaga-lembaga penting lain. Contohnya anak-anak
yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat terpengaruh oleh nilai-nilai
prestasi, keberhasilan, aktivitas, efisiensi, kepraktisan, kemajuan,
individualisme, kebebasan, humanisme dan sebagainya.
Dalam budaya, terdapat
sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan sosial khusus bagi opera
anggotanya. Sub-ubdaya ini mencakup beberapa hal diantaranya agama, kebangsaan,
kelompok ras, dan wilayah geografis. Ketika subkultur menjadi besar dan makmur,
berbagai perusahaan sering merancang program pemasaran secara khusus untuk
melayani mereka. Pemasaran lintans budaya muncul dari berbagai riset pemasaran
yang cermat, yang menyingkapkan bahwa relung etnis dan demografik yang berbeda
tidak selalu menanggapi dengan baik iklan pasar-massal.
Perusahaan telah membiayai
strategi pemasaran multicultural yang sudah dipertimbangkan matang-matang dalam
beberapa tahun-tahun terakhir. Sebagai contoh, banyak bank dan perusahaan
asuransi jiwa yang berfokus pada orang Amerika keturunan Spanyol karena
walaupun tingkat pendapatan mereka naik, 40 juta orang Amerika Hispanik yang
tinggal di Amerikan belum menjadi konsumen besar jasa keuangan.
Pada dasarnya, semua manusia
memiliki stratifikasi sosial atau yang lebih dikenal dengan bentuk kelas
sosial, pembagian masyarakat uang relatif homogen dan permanen, yang tersusun
secara hirarkis yang para anggotanya menganut nilai, minat adan perilaku
serupa. Gambaran tentang kelas sosial di Amerika Serikat mendefinisikan tujuh
tingkatan yang menanjak yakni kelas-bawah bawah, kelas-bawah atas, kelas
pekerja, kelas menengah, kelas menengah atas, kelas-atas bawah, kelas-kelas
atas.
Kelas sosial memiliki
beberapa ciri.
1) Pertama, orang-orang di dalam kelas sosial yang sama cenderung
berperilaku lebih seragam daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang
berbeda.
2) Kedua, orang merasa dirinya menemati posisi yang inferior atau superior
di kelas sosial mereka.
3) Ketiga, kelas sosial ditandai oleh sekumpulan variabel seperti
penghasilan, pekerjaan dan sebagainya.
4) Keempat, individu dapat pindah dari satu tangga ke tangga lain pada
kelas sosialnya selama masa hidup mereka.
Besarnya mobilitas itu berbeda-beda, tergantung pada seberapa kaku
stratifikasi sosial dalam masyarakat tertentu.
B. Faktor Sosial
Perilaku konsumen juga
dipengaruhi oleh beebrapa faktor sosial diantaranya kelompok acuan, keluarga,
serta peran dan status sosial.
- Kelompok acuan
Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh
langsung atau tidak langsung terhadap sikap orang tersebut yang dinamakan
dengan kelompok keanggotaan. Beberapa kelompok keanggotaan merupakan anggota
primer seperti keluarga, teman dan sebagainya. Orang juga menjadi anggota
kelompok sekunder seperti keagamaan, profesi dan sebagainya yang cenderung
lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin. Orang sangat
dipengaruhi oleh kelompok acuan mereka. Perusahaan manufaktur yang produk dan
mereknya sangat dipengaruhi oleh keompok acuan harus menentukan cara menjangkau
para pemimpin opini di kelompok acuan itu. Salah satu caranya dengan menjangkau
pemimipin opini. Para pemasar berusaha menjangkau mereka dengan
mengidentifikasi cirri-ciri demografis media yang dibaca oleh pemimipin opini
dan mengarahkan pesan iklan kepada pemimpin opini.
- Keluarga
Keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam
masyarakat dan para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling
berpengaruh. Kehidupan pembeli terdiri dari dua keluarga. Keluarga orientasi
dan keluarga prokreasi. Keluarga orientasi terdiri dari orang tua dan saudara
kandung seseorang. Keluarga prokreasi adalah pasangan dan anak seseorang. Para
pemasar tertarik pada peran dan pengaruh relatif suami, istri dan anak-anak
pada pembelian beragam produk dan jasa.
- Peran dan status
Hal menentukan kedudukan orang. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan oleh seseorang dan masing-masing peran menghasilkan status.
Seorang wakil dirut pemasaran memiliki status yang lebih tinggi daripada
manajer penjualan dan manajer penjualan memiliki status yang lebih tinggi
daripada pegawai kantor. Orang-orang memilih produk yang dapat
mengkomunikasikan peran dan status mereka di masyarakat.
C. Faktor Pribadi
Faktor pribadi meliputi usia
dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan dan lingkungan ekonomi, kepribadian dan
konsep diri, gaya hidup dan nilai. Hal ini penting bagi para pemasar karena
memiliki dampak sangat langsung pada perilaku konsumen
- Usia dan siklus tahap hidup, Konsumsi dibentuk oleh siklus hidup karena orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya. Oleh karena itu, para pemasar harus memberi perhatian yang besar pada hal tersebut.
- Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, Pekerjaan sangat mempengaruhi pola konsumsi seseorang. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok pekerjaan yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa mereka. Selain itu, pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Para pemasar barang yang peka terhadap harga terus-menerus memerhatikan kecenderungan penghasilan pribadi, tabungan, dan tingkat suku bunga.
- Kepribadian dan konsep diri, masing-masing orang sangat berbeda yang memengaruhi perilaku pembeliannya. Kepribadian adalah cara bawaan psikologis manusia yang khas yang menghasilkan tanggapan yang relatif konsisten terhadap rangsangan lingkungannya. Kepribadian dapat menjadi variabel yang sangat berguna dalam menganalisis pilihan merek konsumen. Gagasannya adalah bahwa merek juga mempunyai kepribadian dan konsumen mungkin memilih merek yang kepribadiannya cocok dengan kepribadian dirinya.
- Gaya hidup dan nilai, Setiap orang sangat berbeda dalam hal gaya hidup dan nilai yang dianutnya. Gaya hidup adalah pola seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat dan opininya. Para pemasar berusaha mencari hubungan antara produk merekan dan kelompok gaya hidup. Dengan demikian, para pemasar dapat lebih jelas mengarahkan mereknya ke gaya hidup seseorang dan para pemasar selalu menyingkapkan tren baru dalam gaya hidup konsumen. Gaya hidup sebagian dibentuk oleh apakah konsumen itu dibatasi oleh uang dan waktu. Perusahaan bertujuan untuk melayani konsumen yang dibatasi uang akan menciptakan produk dan jasa berbiaya rendah. Keputusan konsumen juga dipengaruhi oleh nilai inti, yaitu sisrem kepercayaan yang melandasi sikap atau perilaku konsumen.
Proses Psikologi
Utama
Ada 4 Proses psikologi penting : Motivasi, Persepsi,
Pembelajaran dan memori. Secara fundamental mempengaruhi tanggapan konsumen
terhadap tanggapan konsumen terhadap berbagai rangsangan tanggapan.
A. Motivasi
Motivasi
berasal dari kata motif yaitu suatu kebutuhan yang cukup mampu mendorong
seseorang bertindak. Ada tiga teori yang mendasari tentang wacana motivasi,
yaitu :
1. Teori Freud
Sigmund freud
mengasumsikan bahwa kekuatan psikologi yang membentuk perilaku manusia sebagian
besar tidak disadari dan bahwa, seseorang tidak mampu memahami
sepenuhnya,memahami motivasi dirinya. Ketika seseorang mengamati merek – merek
tertentu, ia akan bereaksi tidak hanya pada kemampuan yang terlihat nyata pada
merek – merek tersebut. Melainkan juga pada petunjuk (clues) lain yang samar,
seperti wujud, ukuran, berat, bahan, warna, dan nama merek, dapat memicu
asosiasi ( arah pemikiran ) dan emosi tertentu.
2.Teori Maslow
Abraham
maslow berusaha menjelaskan mengapa orang didorong oleh kebutuhan tertentu pada
waktu tertentu?.
Add caption |
3.Teori Herzberg
Frederick
Herzberg mengembangkan teori dua factor yang membedakan dissatisfier (factor –
factor yang menyebabakan ketidak puasan) dan satisfier (factor – factor yang
menyebabkan kepuasan). Tidak adanya dissatisfier saja tidak cukup, sebaliknya
satisfier harus ada secara aktif untuk meotivasi pembelian.
Teori
motivasi Herzberg memiliki dua implikasi.
1. para penjual harus berusaha sebaik –
baiknyha untuk menghindari disstisfier
2. para pabrikan harus mengidentifikasikan
satisfier atau motivator utama pembeli di pasar dan kemudian menyediakan factor
satisfier itu. Karena Satisfier itu akan memberikan perbedaan yang besar
terhadap merek apa yang dibeli pelanggan.
B. Persepsi
Persepsi adalah proses yang digunakan oleh individu untuk memilih,
mengorganisasi, dan menginterpretasikan masukan informasi guna menciptakan
gambaran dunia yang memiliki arti. Persepsi tidak hanya bergantung pada
rangsakan fisik, tapi juga pada rangsangan yang berhubungan pada lingkungan
sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. Poin pentingannya adalah bahwa
persepsi dapoat sangat beragam antara individu satu dengan yang lainnya yang
mengalami realitas sama. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda atas objek
yang sama karena tiga proses persepsi, yaitu :
- perhatian selektif artinya para pemasar harus bekerja keras dalam rangka menarik perhatian konsumen, tantangan yang sesungguhnya adalah menjelaskan rangsangan mana yang akan diperhatikan orang. Berikut ini adalah beberapa temuan :
1 . Orang cendrung memperhatikan rangsangan yang
berhubungan dengan kebutuhannya saat ini.
2 . orang cendrung memperhatikan rangsangan yang
mereka antisispasi
3 . orang cenderung memperhatikan rangsangan
yang berdeviasi besar terhadap ukuran rangsangan normal.
- Distorsi selektif rangsakan yang telah mendapat perhatian bahkan tidak selalu muncul dipikiran orang persis seperti yang diinginkan oleh pengirimnya. Distorsi selektif adalah kecendrungan menafsirkan informasi sehingga sesuai dengan pra-konsepsi kita. Karena konsumen akan sering memelintirkan informasi sehingga sesuai dengan keyakinan awal mereka tentang merek dan produk.
- Ingatan selektif orang akan melupakan banyak hal yang mereka pelajari, tapi cenderung mengingat informasi yang mendukung pandangan dan keyakinan mereka karena adanya ingatan selektif
- Persepsi subliminal mekanisme persepsi subliminal menuntut keterlibatan dan pemikiran aktif pihak konsumen,karena diam – diam pemasar menenmkan pesn subliminal dalam iklan dan kemasan
C. Pembelajaran
Pembeljaran meliputi
perubahan prilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Sebagian besar
perilaku manusia adalah hasil belajar. Karena pembeljaran dihasilkan melakukan
perpaduan kerja antara dorongan, rangsangan, isyarat bertindak, tanggapan, dan
penguatan.
Pendorong (drives) adalah
rangsangan internal kuat yang mendorong tindakan. Isyarat (cues) adalah
rangsangan kecil yang menentukan kapan, dimana, dan bagaimana tindakan
seseorang.
Sebuah perusahaan baru dapat
memasuki pasar dengan menawarkan bujukan yang sama dengan yang digunakan oleh
pesaing dan memberikan konfigurasi isyarat yang serupa, karena pembeli cendrung
mangalihkan kesetian mereka pada merek yang mikrip (generalisasi), atau
perushaan dapat merancang mereknya agar menarik bagi sekumpulan pendorong yang
bereda dan memberikan isyarat yang memancing
Perpindahan merek (diskriminasi).
D.MEMORI
Semua informasi dan
opengalaman yang dihadapi seseorang ketika mereka mengarungi hidup dapat
berakhir dalam memori jangka panjang. Para pelanggan atau beberapa orang
konsisiten dengan memori jaringan asosisatif, pengetahuan merek konsumen dalam
memori dapat dikonseptualisasikantrdiri dari titik pertemuan dalam memori
dengan berbagai asosiasi yang terkait. Kekuatan dan organisasi dari asosiasi
ini akan menjadi determinan penring atas informasi yang dapat diingat tentang
merek.Asosoiasi merek terdiri dari semnua pemikiran , perasaan, persepsi,
citra, pengalaman, keyakinan, sikap, dan lain- lain dengan merek yang
tersambung dengan titik pertemuan (mode) informasi tentang merek.
Pemasaran dapat terlihat
meyakinkan bila para konsumen memiliki jenis pengalaman produk dan pelayanan
yang tepat sepoerti struktur pengenalan merek yang diciptakan dan dipertahankan
dalam memori.
Perusahaan suka
membuat peta mental konsumen yang menggambarkan pengetahuan mereka tentang
merek tertrentu dari sege – segi asosiati penting yang kemungkinann dicetuskan
dalam tataran pemasaran, kekuatan, kesukaan, serta keunikan relative mereka
bagi konsumen.
Ø Proses memori (encoding) atau encoding memory merujuk pada bagaimana dan dimana informasi
itu masuk kedalam memori. Pada umumnya semakin banyak perhatian diberikan pada
pengertian informasi selama encoding, maka akan semakin kuat asosiasi hasil
dalam memori. Sebagai mana seorang konsumen secara aktif berpikir tentang dan mengelaborasi
makana informasi dan produk atau layanan, maka akan mencipotakan asosiasi yang
kuat dalam memori.
Ø Proses memori (mendapatkan kembali ingatan) merujuk pada bagaimana informasi membangkitkan
memori kita. Ingatan yang berhasil atas informasi merek oleh konsumen tidak
tergantung hanya pada kekuatan awal informasi itu dalam memori, karena ada tiga
factor yang sangat penting.
1. Adanya informasi produk lain dalam memori
dapat memproduksi efek cmpur tangan, hal ini dapat menyebabakan informasi
diremehkan atau dikacaukan.
2. Masa sejak pemaparan pada informasi saat
encoding dapat memengaruhi kekuatan dari asosiasi merek baru,, karena semakin
lama waktu penundaan semakin lemah asosiasinya
3. Informasi mungkin tersedia dalam memori
(yang secara potensial dapat diingat), namun mungkin tidak dapat diakses (yakni
tidak dapat diingat kembali) tanpa petunjuk atau pengingat yang memadai untuk
mendapatkan kembali memori.
3. Proses Pengambilan Keputusan
membeli:
Model Lima-Tahap
Proses psikologis dasar ini
memainkan peran penting dalam memahami bagaimana kosumen secara aktual
mengambil keputusan pembelian. Para pemasar harus memahami setiap sisi perilaku
konsumen. Berikut ini adalah daftar pertanyaan konsumen utama dari seg “siapa,
apa, kapan, di mana, bagaimana, dan mengapa.”
A. Pengenalan Masalah
Proses pembelian dimulai
ketika pembeli mengenali masalah atau kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat
dicetuskan oleh rangsangan internal atau eksternal. Dalam kasus pertama, salah
satu kebutuhan umum seseorang –lapar, haus, seks-mencapai ambang batas tertentu
dan mulai menjadi pendorong. Dalam kasus kedua, kebutuhan ditimbulkan oleh
rangsangan eksternal.
Para pemasar perlu
mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan
informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi
pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. Ini sangat penting pada pembelian
dengan kebebasan memilih (discretionary), misalnya pada barang-barang mewah,
paket liburan, dan opsi hiburan. Motivasi konsumen perlu di tingkatkan sehingga
pembeli potensial memberikan pertimbangan yang serius.
B. Pencarian Informasi
Yang menjadi perhatian utama
pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang menjadi acuan konsumen dan
berpengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap keputusan pembelian
selanjutnya. Sumber informasi konsumen digolongkan ke dalam empat kelompok
berikut ini.
§ Sumber pribadi. Keluarga, teman, tetangga, kenalan.
§ Sumber komersial. Iklan, wiraniaga, penyalur, kemasan, Penjaga
di toko.
§ Sumber publik. Media masa, organisasi penentu peringkat
konsumen.
§ Sumber pengalaman. Penanganan, pengkajian, dan pemakaian produk.
- Keyakinan Dan Sikap
Evaluasi
sering mencerminkan keyakinan dan sikap. Melalui bertindak dam belajar, orang
mendapatkan keyakinan sikap. Keduanya kemudian mempengaruhi perilaku pembelian
mereka. Keyakinan (belief) adalah
gambaran pemikiran yang dianut seseoranng tentang gambaran sesuatu. Keyakinan
orang tentang produk atau merek mempengaruhi keputusan pembelian mereka. Yang
tak kalah pentingnya dengan keyakinan adalah sikap. Sikap (attitude) adalah evaluasi, perasaan emosi, dan kecenderungan
tindakan yang menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama pada
seseorang terhadap objek atau gagasan tertentu. Orang memiliki sikap terhadap
hampir semua hal, seperti agama, politik, pakaian, musik, makanan.
- Model Harapan-Nilai
Konsumen
akhirnya mengambil sikap (keputusan, preferensi) terhadap berbagai merek
melaluai prosedur evaluasi atribut. Mereka mengembangkan satu perangkat
keyakinan tentang tempat masing-masing merek berdiri pada setiap atribut. Model harapan-nilai atas pembentukan
sikap manyatakan bahwa konsumen mengevaluasi produk dan jasa dengan
menggabungkan keyakinan merek mereka-positif dan negatif menurut
kepentingannya. Berikut ini strategi untuk merangsang minat yang lebih besar:
§ Merancang
ulang produk
§ Mengubah
keyakinan atas merek
§ Mengubah
keyakinan atas merek pesaing
§ Mengubah
bobot kepentingan atribut
§ Menarik
perhatian pada atribut yang diabaikan
§ Menggeser
harapan ideal pembeli
D. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, para
konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Konsumen juga dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling
disukai. Dalam melaksanakan maksud pembelian, konsumen bias mengambil lima
sub-keputusan: merek, dealer, kuantitas, waktu, dan metode pembayaran. Dalam
pembelian produk sehari-hari, keputusannya lebih kecil dan kebebasannya juga
lebih kecil. Sebagai contoh, saat membeli gula, seorang konsumen tidak banyak
berpikir tentang pemasok atau metode pembayaran.
- Ø Metode pilihan Konsumen Yang non-Kompensasi
Model harapan-nilai
adalah model kompensasi di mana hal-hal lain yang dianggap baik pada sebuah
produk dapat membantu mengatasi hal-hal lain yang dirasa buruk. Namun, konsumen
mungkin tidak ingin menghabiskan begitu banyak waktu dan energy untuk menilai
merek. Mereka sering menempuh “jalan pintas mental” yang mencakup berbagai
penyederhanaan warisan pilihan
(choice-heuristics).
Dengan model
nonkompensasi pada pilihan konsumen, pertimbangan atribut positif dan negative
tidak perlu disaring. Mengevaluasi atribut lebih dalam membuat keputusan
menjadi lebih mudah bagi seorang konsumen, tapi juga mei sini kita menyoroti
tiga warisan pilihan tersebut.
1. Pada pengalami konjungtif, konsumen
menetapkan satu tingkat minimum yang dapat diterima untuk setiap atribut dan
memilih alternative pertama yang memenuhi standar minimum untuk semua atribut.
2. Pada pengalaman leksikografik,
konsumen memilih merek terbaik berdasarkan atribut yang dirasakan paling
penting.
3. Pada pengalaman eliminasi
berdasarkan aspek, konsumen membandingkan merek pada sebuah atribut yang
diseleksi dengan memperhatikan tingkat probabilitas.
D. Pasar Industri
a. Definisi dan pengertian industri.
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau
barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah
untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi
adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi
juga dalam bentuk jasa.
b. Jenis /
macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri
ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain.
Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah
industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri
fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang
dijual kepada para konsumennya.
Contoh
: Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.
c. Golongan /
macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal adalah industri yang dibangun dengan modal yang
jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya.
2. Industri padat karya adalah industri yang lebih dititik beratkan pada
sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta
pengoperasiannya.
Jenis-jenis / macam industri
berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya = berdasarkan SK Menteri
Perindustrian No.19/M/I/1986
1. Industri kimia dasar
Contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
Misalnya
seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh
seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah,
dll
4. Aneka industri
Misal
seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.
Jenis-jenis / macam industri
berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah
industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah
industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah
industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah
karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.
Pembagian / penggolongan
industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan
pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan
pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada
pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut
membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan
pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang
mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya
transportasi yang besar.
Macam-macam
/ jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
Adalah industri yang
barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah
terlebih dahulu.
Contohnya adalah hasil
produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
Adalah industri yang bahan
mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya
adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah
industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti
telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang
lainnya.
PERILAKU
PEMBELI DI PASAR INDUSTRI
Berbagai
Situasi Pembelian Utama
1. Pembelian Ulang sepenuhnya
Merupakan situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli
secara rutin memesan ulang sesuatu tanpa ada modifikasi.
2. Pembelian ulang dengan modifikasi
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli ingin
memodifikasi spesifikasi, harga, persyaratan, dan pemasok produk.
3. Tugas Baru
Situasi pembelian di pasar industri yang ditandai oleh pembeli membeli
produk atau jasa untuk yang pertama kalinya.
4. Pembelian sistem
Pembelian penyelesaian masalah secara terpaket dari satu penjual.
Peserta
Proses Pembelian di Pasar Industri
Unit
pengambilan keputusan organisasi pembelian disebut “Pusat Pembelian “ yaitu
semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan
di pasar industri.
- Pemakai,
Anggota organisasi yang akan mengunakan produk atau jasa, pemakai sering
pencetus usulan pembelian dan membantu mendefinisikan spesifikasi produk.
- Pemberi
Pengaruh, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang mempengaruhi
keputusan pembelian, mereka sering membantu mendefinisikan spesifikasi dan juga
menyediakan informasi untuk mengevaluasi sejumlah alternatif.
- Pengambil
Keputusan, orang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang memiliki
kekuatan formal dan informasi untuk memilih atau menyetujui pemasok yang harus
dipilih.
- Penjaga
gawang, orang yang di dalam pusat pembelian suatu organisasi yang
mengendalikan arus informasi kepada orang lain.
Pengaruh Utama yang dihadapi Pembeli di Pasar Industri
1. Faktor-faktor lingkungan
·
Perkembangan peraturan dan kondisi politik.
·
Perkembangan persaingan.
·
Budaya dan adat-istiadat.
·
Perkembangan ekonomi
·
Kondisi penawaran
·
Perubahan teknologi
2. Faktor-faktor organisasi
·
Tujuan
·
Kebijakan
·
Prosedur
·
Struktur
Organisasi
·
Sistem
3. Faktor-faktor antar pribadi
:
·
Otoritas
·
Status
·
Empati
·
Kemampuan
mempengaruhi orang
4. Faktor-faktor individu:
·
Umur
·
Pendidikan
·
Posisi
jabatan
·
Kepribadian
·
Sikap
terhadap resiko
Proses
Pembelian di Pasar Industri
1. Pengenalan Masalah. Tahap pertama dalam proses pembelian di pasar industri ketika seorang
di perusahaan tertentu mengenali adanya masalah atau kebutuhan yang dapat
dipecahkan dengan memperoleh barang atau jasa tertentu.
2. Penjabaran Kebutuhan secara
Umum. Tahap dalam proses
pembelian dipasar industri ketika perusahaan tersebut menjabarkan secara umum
karakteristik dan kuantitas barang yang dibutuhkan.
3. Spesifikasi Produk. Tahapan ketika organisasi
pembeli memutuskan dan menspesifikasikan karakteristik produk yang secara
teknis terbaik atas barang yang dibutuhkan.
4. Analisis Nilai. Pendekatan pengurangan biaya dimana semua komponen dipelajari secara
seksama guna menentukan apakah dapat dirancang ulang, distandarisasikan atau
dibuat dengan metode produksi yang lebih baik.
5. Pencarian Pemasok. Tahapan ketika pembeli berusaha mendapatkan pemasok terbaik.
6. Pengumpulan Proposal. Tahapan
ketika pembeli mengundang pemasok yang memenuhi syarat untuk mengajukan
proposal.
7. Pemilihan Pemasok. Tahapan
ketika pembeli mengulas proposal dan memilih satu atau beberapa pemasok.
8. Spesifikasi pesanan rutin. Tahapan ketika
pembeli menulis pesanan akhir kepada pemasok terpilih, membuat daftar
spesifikasi, kuantitas yang dibutuhkan, waktu penyerahan yang diharapkan,
kebijakan pengembalian barang dan garansi.
9. Penilaian Kinerja. Tahapan
ketika pembeli memeringkat kepuasannya terhadap pemasok, sambil mengambil
keputusan apakah akan melenjutkan, memodifikasi atau memutuskan perjanjian
hubungan tersebut.
PASAR INSTITUSI DAN PEMERINTAH
Pasar Institusi
- Terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah jompo, dan institusi lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang mereka pelihara.
- Setiap institusi mempunyai sponsor dan tujuan yang berbeda.
- Pasar institusi memiliki cirri anggaran yang rendah dan pelanggan yang sudah pasti.
- Banyak pemasar mendirikan divisi terpisah untuk melayani ciri dan kebutuhan khusus pembeli institusi.
PasarPemerintah
- Unit pemerintah --- pemerintah federal, negara bagian, dan lokal – yang membeli atau menyewa barang dan jasa guna menunaikan fungsi utama pemerintah.
- Biasanya meminta pemasok mengajukan penawaran dan biasanya mereka memberikan kontrak kepada pemasok yang menawarkan harga terendah.
- Umumnya lebih menyukai pemasok domestik daripada pemasok asing.
- Sebagian besar pemerintah akan memberikan pemasok panduan yang lengkap yang menerangkan cara menjual kepada pemerintah.
- Kriteria non-ekonomi juga memainkan peranan dalam pembelian pemerintah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar