BAB 2
PERUSAHAAN DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Berbagai Macam Lingkungan Perusahaan dan
Pengaruhnya Terhadap Perusahaan
Setiap
perusahaan, baik yang berskala besar, menengah, maupun kecil, akan berinteraksi
dengan lingkungannya. Lingkungan sendiri sering mengalami perubahan yang sangat
cepat, sehingga perusahaan pun harus bisa menyesuaikan dengan lingkungan di
sekitarnya. Perusahaan yang dapat mengikuti perubahan lingkungan, maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemajuan, sedangkan perusahaan yang tidak
dapat mengikuti perubahan yang terdapat di lingkungan sekitarnya , maka
perusahaan tersebut akan mengalami kemunduran. Lingkungan perusahaan (Business
Environment) adalah kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi, baik secara
langsung maupun tidak langsung terhadap kinerja perusahaan. Pengertian lain
tentang lingkungan diungkapkan oleh Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan
merujuk pada lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar perusahaan tersebut
dan secara potensial mempengaruhi kinerja perusahaan.
Para
ahli mengelompokkan lingkungan perusahaan menjadi dua, yaitu lingkungan
langsung dan tidak langsung. Beberapa penulis mengelompokkan lingkungan
perusahaan menjadi lingkungan makro dan mikro. Dalam hal ini akan dijelaskan
pembagian lingkungan perusahaan menurut Porter (1980) yang membagi lingkungan
perusahaan menjadi dua, yaitu lingkungan eksternal dan internal.
1.
Lingkungan Eksternal
Lingkungan
ekksternal dikategorikan menjadi dua, yaitu :
a.
Lingkungan Umum
Lingkungan
umum merupakan lingkungan yang secara tidak langsung telah mempengaruhi kinerja
perusahaan dan sebagian besar dipengaruhi oleh faktor ini. Yang termasuk dalam
komponen lingkungan umum yaitu :
- Demografi
- Ekonomi
- Alam
- Teknologi
- Politik
- Sosial dan Budaya
b.
Lingkungan Industri
Porter
(1980) mengemukakan bahwa aspek lingkungan industri lebih mengarah pada aspek
persaingan yang ada di sekitar perusahaan. Hal ini mengakibatkan, faktor-faktor
yang mempengaruhi persaingan, seperti ancaman-ancaman dan kekuatan yang
dimiliki perusahaan termasuk persaingan itu sendiri, menjadi sangat perlu untuk
dianalisis. Porter mengungkapkan suatu konsep competitive
strategy yang menganalisis bisnis berdasarkan lima aspek dan satu
aspek pelengkap. Keenam aspek yang membentuk strategi bersaing ini adalah :
- Ancaman masuk pendatang baru
- Persaingan sesama perusahaan dalam industri
- Ancaman dari produk pengganti
- Kekuatan tawar pembeli
- Kekuatan tawar pemasok
- Pengaruh kekuatan pemegang saham (stakeholder) lainnya.
2.
Lingkungan Intenal
Lingkungan
internal adalah kekuatan-kekuatan yang berada didalam perusahaan dan masih
dapat dikontrol oleh perusahaan. Lingkungan internal berpengaruh dalam
kompetensi atau kinerja sebuah perusahaan. Kekuatan-kekuatan yang terdapat di
dalam perusahaan meliputi : pekerja, dewan komisaris, dan pemegang saham.
Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan
Lingkungannya
Kesempatan
bisnis maupun bisnis akan selalu dipengaruhi lingkungan. Hubungan antara bisnis
dan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu bertahan dalam
perubahan lingkungan, maka akan tersingkirkan dari kancah persaingan bisnis.
Hubungan antara bisnis dengan lingkungannya kemudian ditelaah oleh para
usahawan. Pada awalnya para usahawan menelaah secara tradisional, yaitu mereka
beranggapan bahwa bisnis lah yang merupakan hal terpenting atau sentralnya dan
lingkungan yang berada di sekelilingnya, pandangan tersebut biasa disebut
dengan orientasi produsen (Producer oriented Aproach). Pada zaman itu
pandangan tersebut sangat pas, karena pada saat itu keadaannya disebut
dengan seller’s market, yaitu produsen masih langka dan apapun
barang yang dihasilkan akan laku terjual. Akan tetapi keadaan seperti ini
berubah, pengusaha semakin banyak dan konsumen pun lebih selektif dalam memilih
barang yang akan dibelinya. Sehingga persaingan antar pengusaha pun sangat
ketat. hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan konsumen yang dapat
bertahan. Maka keadaan ini disebut sebagai buyer’s market. yaitu pembeli
lah yang mengatur segalanya dan bukan penjual. Maka muncullah istilah “pembeli
adalah raja”. Dalam hal ini, siapa yang dapat mendekati konsumen, maka ia dapat
bertahan dalam persaingan bisnis. Sehingga penjual harus dapat memilih
lingkungan yang tepat. Maka dalam hal ini konsumen lah yang menjadi sentral,
sedangkan pebisnis maupun pengusaha dan penjual berada di sekelilingnya, jadi
dapat disebut orientasi pada konsumen (Consumer oriented aproach).
Sumber
:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar